Sabtu, 23 Maret 2013

Yuk .... mangan krupuk .. ( yuk... makan kerupuk ...)

Yuk .... mangan krupuk .. ( yuk... makan kerupuk ...)

oleh Ahmad Arifin (Catatan) pada 30 Juli 2012 pukul 18:34
Opak Sermier ( Bentuknya Seperti Piring )

         Jajanan ini selalu menghiasi, bila di kota Pare didatangi rombongan pasar malam yang ada ‘dermulennya, seperti tontonan : ombak banyu, tong edan, komedi putar, rumah hantu, jinontro (bianglala) dll. Rombongan pasar Malam ini dulu biasa di gelar di lapangan Persendo (sekarang Taman kota), lalu di pindahkan di tanah kosong di sebelah timurnya Koramil. Nama jajanan ini adalah Opak sermier, penjualnya sepasang suami istri yang sudah agak berumur, terkadang selain menjual opak sermier kakek dan nenek ini menjual ‘glali dan ‘kerupuk kotak yang dikasih sambal seperti petis.
         Bentuk opak sermier ini bulat dan agak besar, anda bisa membandingkan dengan sebuah piring, kalau digigit akan berbunyi “krak. Sementara untuk bahan kelihatannya terbuat dari ketela yang telah diiris-iris tipis dan dibentuk agak bulat besar, kemudian dikasih bumbu dan sedikit daun ‘sledri, kakek dan nenek ini berjualan agak menjauh sedikit dari tempat arena ke tempat yang agak gelap, penerangannya dengan menggunakan ‘ublik (kaleng yang diberi sumbu dan di dalamnya dikasih minyak) terkadang lampu ‘teplok  yang tidak sebegitu terang. Dulu kakek dan nenek ini jualan opaknya selalu berdampingan dengan paman yang mengadakan permainan ‘Garengan’ atau ‘othok’ permainannya dengan cara kita bertaruh memasang pada sebuah gambar yang telah disediakan, biasanya gambar tokoh pewayangan seperti : semar, gareng, petruk, lan bagong. Setelah itu gasingnya diputar bila berhenti pada sebuah gambar yang telah kita pasang maka kita akan mendapat sebuah hadiah yang telah ditentukan.

Kerupuk Romolio ‘duet bersama rujak manis

         Kerupuk yang satu ini biasanya bergandengan dengan ‘rujak manis, dan pada waktu itu diperkampungan satu ‘pincuk rujak manis cukup merogoh kecek saku cuman Rp 25,- saja. Ya……cuman Rp 25,- dan selalu di’duetkan dengan kerupuk ketela ini.
         Namanya kerupuk ‘Romolio, ketela yang telah diiris-iris menjadi bagian yang kecil itu dijemur di bawah sinar matahari, kemudian pada bagian tengahnya lalu dikasih pewarna dari bahan ‘sumbo, warna ‘sumbonya bisa merah, kuning, dan hijau tergantung dari selera pembuatnya., tetapi kebanyakan ‘berwarna merah. Sesudah ketela itu kering tinggal digoreng di sebuah wajan besar yang perapiannya masih menggunakan kayu bakar dan ‘serbuk kayu bernama ‘grajen.
         Selain duet dengan rujak manis, kerupuk romolio ini terkadang juga dijual dengan kemasan bungkusan, satu bungkus plastik juga masih Rp 25,- tetapi lama kelamaan nama ‘Romolio terlalu sulit diucapkan oleh sebagian orang, jadi untuk mempermudah dan mempercepat pelafalan, kerupuk ini lalu disebut dengan nama kerupuk ‘telo saja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar