Minggu, 24 Maret 2013

kandang macan

oleh Ahmad Arifin (Catatan) pada 11 Juni 2012 pukul 18:01
  • Anak-anak Menamakan
    dengan Sebutan Kandang Macan

           Sekolah Teknik (ST) yang sekarang berganti namanya menjadi SMPN 4 Pare dan terletak di sebelah baratnya Pasar Pamenang  ini mempunyai sebuah ruangan kelas yang dulu dinamakan oleh Para murid-murid dengan sebutan “Kandang Macan”.
           Jangan bayangkan kelas ini dengan suasana hutan rimba yang dipenuhi keluarga harimau (macan) seperti yang terlihat dalam film tarzan king of the jungle, kelas yang berada di sebelah selatan dekat kantin sekolah ini dinamakan dengan istilah “kandang macan”, karena pada waktu itu kondisi kelas terutama jendela buat ventilasi keluar masuknya udara yang mengelilingi kelas tersebut berupa “gronjong dari kawat” belum di pasang kaca. Jadi bisa anda bayangkan betapa gampangnya para murid melihat suasana di luar kelas pada waktu itu, persis sebuah lyric lagu dari bang Iwan fals yang berjudul “Jendela kelas satu” lyricnya begini bila anda ingin bernostalgia.

           Duduk di pojok bangku deretan belakang
           Di dalam kelas penuh dengan obrolan.
           Slalu mengacau lagu khayalan
           Dari jendela kelas yang tak ada kacanya.
           Dari sana pula aku mulai mengenal seraut wajah berisi lamunan

    Kau Datang membawa
    Sebuah cerita
    Darimu itu pasti, lagu ini tercipta…

           Kelas ini dibagi menjadi 2 sub, bagian barat dan bagian timur, menghadap ke utara, ruang kelasnya sangat lebar seperti sebuah aula buat latihan dan pertemuan, tetapi sangat panas buat ditempati, dan bila para murid kedapatan giliran menempati ruang kelas tersebut, buku-buku para murid untuk pelajaran waktu itu dapat dipastikan “kusam dan acak-acakan” atau “lungset” dalam bahasa Djawa, karena sebagai ganti kipas untuk menyegarkan.
           Di depan kelas “kandang macan” ada sebuah pohon beringin yang besar, dibawahnya dibuat tempat buat duduk-duduk di pagi hari buat belajar, sambil menggoda murid-murid perempuan yang pergi ke kantin, dan sesekali mendengarkan suara burung-burung kecil yang ada di pohon beringin tersebut.
           Bila bel pulang mulai berdentang, para murid melangkah pulang dari sekolah sambil menoleh-noleh ke belakang memandang kelas mereka, dan bernyanyi “jingle”.
           Kandang macan kelas tua yang usang ….”
           Tapi di dalamnya, banak murid-murid yang hebat !


Camilan Madu mongso Dibungkus  Kertas layangan

       Ini dia jajanan yang biasanya ditunggu-tunggu bila Hari Raya tiba. Jajan yang terbuat dari ketan hitam ini memang manis dan enak dibuat camilan. Jajajan ini sering disebut oleh orang-orang dengan istilah “madu mongso”. Madu untuk mengkhiaskan atau menggambarkan bahwa makanan tersebut terasa manis, sedangkan “mongso” yang berarti bulan / wayah yaitu untuk menggambarkan bahwa makanan tersebut adanya di hari-hari tertentu saja seperti : Hari Raya, Hari Perkawinan, Hari Selamatan dll.
       Akan tetapi terkadang ‘madu mongso bisa terdapat kapan saja, dulu di perkampungan juga ada yang menjual “makanan ini dengan harga Rp. 25,- dapat 2 biji. Sedangkan cara mengemasnya juga ‘simple, satu buah madu mongso di bungkus dengan kertas minyak yang berwarna abang, kuning lan ijo (merah, kuning dan hijau). Kertas yang biasa dipakai untuk layang-layang ini ujungnya ‘diguntingi dengan bentuk “sliwir-sliwir”. Sesudah itu ditaruh di dalam lodhong (stoples besar) beres deh…so..what are u wating for? Lets chek it out !.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar