Minggu, 24 Maret 2013

Tembang Sore-Sore Buat Anak-Anak Bermain

oleh Ahmad Arifin (Catatan) pada 1 Juni 2012 pukul 13:18
Tembang Sore-Sore Buat  Anak-Anak Bermain

Aja turu sore kaki…
Ana dewa nganglang jagad…
Nyangking Bokor kencanane..
Isine donga tetulak..
Sandhang kelawan pangan…
Yaitku bagiyanipun…
Wong melek sabar nerimo…”
         Dahulu para orang tua-tua sering ‘menasehati anak-anak pada waktu bermain di halaman bersama-sama, para orang tua yang sudah berusia lanjut dan giginya banyak yang tanggal itu sering ngomong kepada gerombolan anak-anak dengan nyanyian tembang Asmaradana. Sambil menembang dengan suara yang mengalun ayem membuat gerombolan anak-anak yang sedang bermain berhenti sejenak sambil memperhatikan si embah yang terus menembang.
         Tembang tersebut mempunyai sebuah isyarat, atau maksud agar janganlah sering tidur di waktu sore karena pada waktu sore yang didukung dengan rembulan yang lagi gedhe-gedhenya merupakan sebuah waktu yang membuat kita semua menjadi bahagia, “Bahagiane teko endhi mbah…? ( bahagia nya berasal dari mana mbah? ) Barangkali itu yang ada di benak sebagian anak yang penasaran ingin tahu. “Bahagiane kabeh iso kumpul karo konco, dulur, sanak lha..pas awak’e dewe kabeh iso kumpul, kui iso nekakne rejeki kareo sing sipat’e hiburan.., rejekine awak’e dewe  kadang yo oleh panganan kanggo dipangan bareng-bareng..lha hiburane awak’e dewe kabeh iso podho guyonan… ( Bahagianya kita semua dapat berkumpul dengan teman, saudara, dan keluarga dimana pada waktu berkumpul kita semua akan mendapatkan banyak rejeki dan hiburan, rejekinya berupa banyak makanan sedangkan hiburan nya adalah banyak guyonan)”. Begitu kira-kira yang hendak ingin disampaikan orang tua – tua kepada anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar