Minggu, 24 Maret 2013

ikan pindhang

oleh Ahmad Arifin (Catatan) pada 21 Juni 2012 pukul 12:48
Tujuannya hanya satu …. Ikan pindhang !
         Pada tahun 1989 Pasar Baroe Pare mengalami kebakaran untuk yang kedua kalinya. Kebakaran kali ini lebih hebat daripada kebakaran yang pertama di tahun 1987, sekitar 85 % bangunan rata dengan puing-puing dan tanah.
         Situasi pada waktu  kebakaran berlangsung sangat hiruk pikuk dan membuat macet jalan-jalan sekitar pasar, mulai dari Jl. PB. Sudirman (dulu bernama Jl. Kediri) sampai Jl. Ahmad Yani (dulu bernama Jl. Jombang), mulai dari pemadam kebakaran, para pedagang yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya, Warga kampung disekitar yang bergotong royong, Sampai isak tangis para pedagang yang barang dagangannya ikut terbakar….kasihan.
         Orang-orang hanya menatap ketika si Jago merah semakin membesar, pancaran api menerangi lokasi-lokasi yang gelap dan tong minyak dari arah stand pracangan mengeluarkan bunyi ledakan yang sebenarnya tidak perlu didengarkan ketika malam menjelang “duerr..!.
         Ketika tong-tong minyak yang meledak dan bunyinya menghiasi udara, ada sekor Kucing berdiri diatas tembok berwarna coklat putih, seperti hewan kebingungan. Orang-orang pun menyempatkan diri memberi sebuah isyarat kepada si Kucing itu “pus..pus…mreneo, engko awakmu kenek geni engko mreneo pus..( puss..puss.., sini puss…nanti kamu kena api puss…sini..) tetapi yang namanya binatang, si Kucing itu tidak mengerti apa maksud kata orang tersebut, dan langsung lari menjatuhkan diri dibalik tembok. Orang-orang pun hanya berguman juga tak sedikit yang merasa kasihan melihat nasib si Kucing itu “Wah… ngesakne rek… Kucing kuwi mau.. mesti kobong kenek’an genine…( wah…kasian sekali kucing itu ya.., pasti terbakar kena api..)” ungkap salah satu diantara kerumunan orang.

         Pada saat bingung-bingungnya situasi, tetapi benak si Kucing belum hilang dari pikiran orang-orang, tiba-tiba dari arah balik tembok muncul sosok ‘si Kucing yang melompat tadi sambil ‘menggigit ikan pindhang di mulutnya “meong..” tak ayal orang-orang pun ada yang kaget juga sekaligus ada yang merasa senang langsung berucap “ooo… lha iki kucinge..!! ( ooo…itu kucingnya..!! ) dan si Kucing pun untuk yang kedua kalinya melompat lari, tetapi tidak jatuh di balik tembok di kobaran api, melainkan lewat di tengah sela-sela kerumunan orang.“Tibakno kucing mau nyeblok nyang geni mbharai eruh pindhang…( ternyata kucing tadi menjatuh kan diri di kobaran api sebab tau di depannya ada ikan pindhang..) dan suasana hiruk pikuk kembali seperti semula… welll..wel…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar